Dalam rangka penguatan kepada ASN dan non ASN (GTT dan PAH) Hindu di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Sekretaris Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Rabu (12/7). Sekretaris Ditjen Bimas Hindu I Made Santika, S.Sos., M.Si bersama Tenaga Ahli Menteri Agama H. Abdul Kharis Ma’mun serta didampingi Kepala Bagian Umum dan BMN Sesditjen Bimas Hindu bertujuan untuk memberikan arahan dan pembinaan kepada ASN dan non ASN (GTT dan PAH) Hindu di wilayah Provinsi Bengkulu.
Selain melakukan arahan dan pembinaan, Sesditjen I Made Santika juga melakukan dialog bersama para tokoh agama dan pengurus Lembaga Keagamaan Hindu sekaligus melakukan kunjungan ke tempat ibadah serta Pura yang ada di Provinsi Bengkulu. Dialog bersama para tokoh agama dilaksanakan di 2 tempat yakni Pura Dharma Yatra di Bengkulu Utara yang dilaksanakan pada hari Rabu (12/7) serta Pura Mukti Tama di Kabupaten Seluma yang dilaksanakan hari ini, Kamis (13/7).
Didampingi oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Pembimas Hindu Drs. I Made Nasib Mardika, M.Pd, Sesditjen melakukan dialog bersama para tokoh agama Hindu yang ada di Provinsi Bengkulu. Hal ini bertujuan untuk memberikan penguatan tentang moderasi beragama sekaligus mendengarkan aspirasi serta masukan dari para tokoh agama serta umat Hindu terkait permasalahan yang ada di daerah.
“Kami melakukan kunjungan ke Bengkulu ini untuk mendengarkan aspirasi dari para tokoh agama disini dan juga keluh kesah dari umat Hindu di Provinsi Bengkulu terkait permasalahan yang ada di daerah,” ujar Sesditjen.
“Kami berharap masukan dan keluh kesah dari Bapak Ibu semua akan bisa kami tindak lanjuti melalui program-program yang tepat, karena kami di pusat butuh melihat langsung seperti apa permasalahan yang ada di daerah,” tambah Sesditjen.
Tenaga Ahli Menteri Agama H. Abdul Kharis Ma’mun dalam sambutannya pada dialog tersebut memberikan apresiasi yang besar kepada para tokoh agama Hindu dan umat Hindu terkait penerapan Moderasi Beragama.
“Menurut saya, umat Hindu ini sebenarnya tidak perlu lagi diajarkan tentang bagaimana Moderasi Beragama. Karena agama Hindu sendiri sebagai salah satu agama tertua di Indonesia selalu bersikap moderat. Hidup berdampingan dimanapun selalu moderat dan hidup akur bersama pemeluk agama lain,” ungkap Abdul Kharis.
Abdul Kharis berharap sikap moderat yang dimiliki umat Hindu ini selalu terjaga di tengah-tengah masyarakat dan bahkan terus menular bagi pemeluk agama lain. Abdul Kharis yang juga sebagai Wakil Ketua PP GP Anshor tak sungkan menawarkan kepada umat Hindu yang membutuhkan bantuan GP Anshor untuk bekerja sama dengan PW Anshor Provinsi Bengkulu.
“Jika umat Hindu membutuhkan bantuan pengamanan kegiatan keagamaan, maupun hal lain silahkan hubungi PW Anshor yang ada di Bengkulu, kami akan selalu siap bekerja sama dengan umat Hindu dalam membangun kedamaian di Indonesia terkhusus Provinsi Bengkulu,” pungkas Abdul Kharis.
Acara dialog ini dihadiri juga oleh Kepala Kemenag Kabupaten Seluma, Ketua Parisade Hindu Indonesia (PHDI) dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bengkulu, Ketua Pokjaluh Provinsi Bengkulu, tokoh agama dan pemuda Hindu Provinsi Bengkulu.(fia/rls)